Kisahku masuk STAN

Sebut saja aku Fulan. Aku duduk di kelas 3 SMA yang sebentar lagi mau lulus. Gembira rasanya mau lulus, tapi kalo udah lulus aku mo nglanjutin ke mana?
Teman2 menyarankan aku ke STAN karena biaya kuliahnya gratis. Sempat tertarik, aku ikut Try Out USM STAN yang diadakan di kotaku. Dan, aku mendapat juara ke-2, bahkan dihadiahi kaos STAN! Tapi, aku bingung juga. Kuliah memang gratis, tapi bagaimana dengan kebutuhan sehari-hari seperti makan dan biaya untuk kos?
Sempat kucari di internet, ada info bahwa untuk biaya daftar ulang kalo diterima mencapai Rp800.000. Busyet! Gimana ini? Ortuku cuma petani kecil yang kadang untuk makan sehari-hari saja kurang. akhirnya, kukubur keinginanku itu dalam2!
Tebak, gimana caranya aku bisa sampai ke sini?
Yup, kalian salah! Aku iseng2 menulis surat pembaca ke harian Suara Merdeka. Isinya aku minta bantuan untuk kuliah di sana (maksudnya u/ kebutuhan sehari-hari & kos)
2 minggu kemudian, suratku DIMUAT! Senang rasanya! Bahkan ada karikaturnya lagi! Tapi, itu belum seberapa! Pas lagi asyik2nya baca koran, ada temanku yang tetangga denganku memanggilku. Dia bilang ada yang mau ketemu sama aku. Siapa ya?
Ow... ternyata orang itu mau membantuku (dia udah baca koran itu sebelumnya). Aku dikasih uang untuk mendaftar dan ongkos perjalanan. Tak hanya itu, aku juga dapat wesel dari orang2 yang mau membantu biayanya. Totalnya.... sekitar Rp700ribuan. Jumlah yang banyak buatku!
akhirnya aku bertolak ke Jakarta guna mendaftar ke STAN. Aku menginap di kontrakan saudara jauhku (lebih tepat disebut warung es kelapa muda karena memang begitu kenyataannya!)
Tes USM STAN pun dilakukan di Univ. Budiluhur. Wuah..sebisa mungkin aku mengerjakan soal sampai aku pusing!
Begitu hari pengumuman tiba, kujelajah kotaku dengan sepedaku untuk mencari warnet! Penuh semua! Tapi akhirnya dapat juga. Waktu dilihat nama2 yg diterima, NAMAKU TERCANTUM! Bahkan pilihan pertamaku di Pajak!
Belum selesai, aku harus ke RS kota sebelah hanya untuk mendapat surat ket. bebas narkoba. Tebak! aku ke sana dengan sepedaku sejauh belasan km untuk sekali jalan!
Daftar ulang pun, aku menginap di rumah orang yang dulu membantuku itu lo! Bahkan biaya daftar ulang ditanggung olehnya! Dengan diantar oleh anaknya, aku daftar ulang di kampus. Tebak apa kendaraannya! Sedan yang cukup mewah! Wuih!

Nah, itu adalah sekilas ceritaku. Ada yang punya cerita bagus lainnya?

NB: Makanya aku tahan terhadap "gangguan2" yang kualami saat ini! Karena aku sudah pernah mengalami.... jauh lebih buruk!

Komentar

Anonim mengatakan…
Itu ceritamu?
Wew.. Penuh perjuangan.
Ayo, smangat!
Sama2 berjuang sampai lulus! ^^

www.journeyofkeong.blogspot.com
Anonim mengatakan…
keren Mbah....
aku terharu membacanya....

tenang Mbah,aku yo anak kampung kok.
lek ada ap2 ojo sungkan2 berbagi dng ku...

kita podo2 berjuang!!!!!!

ayo kita buktikan kalo anak kampung ntu bisa jadi oarang besar!!!!

chayo...!!!!!

Postingan Populer